GOES CIREMAI 2016

GOES CIREMAI 2016

Senin, 11 Juli 2011

Salafy (Arab: ﻲﻔﻠﺳ Salafi ) adalah salah satu aliran dalam
agama Islam yang mengajarkan syariat Islam secara murni tanpa adanya
tambahan dan pengurangan,
berdasarkan syariat yang ada
pada generasi Muhammad dan para sahabat, setelah mereka dan orang-orang
setelahnya. [1] Dalam buku yang berjudul
Ghazali And The Poetics Of
Imagination, karya Ebrahim
Moosa, Salafy adalah sebuah
gerakan paham politik Islamisme yang mengambil
leluhur (salaf) dari patristik
masa awal Islam sebagai paham dasar. [2] Etimologi Kata " Salaf" adalah
kependekan dari "Salaf al-
Ṣāliḥ" (Arab: ﺢﻟﺎﺼﻟﺍ ﻒﻠﺴﻟﺍ ), yang berarti "terdahulu".
Dalam terminologi Islam,
secara umum digunakan
untuk menunjuk kepada tiga
generasi terbaik umat muslim: Sahabat, Tabi'in, Tabi'ut tabi'in. Ketiga
generasi ini dianggap
sebagai contoh bagaimana
Islam dipraktikkan. Awal penggunaan istilah
Salafy yang muncul di dalam
kitab Al-Ansab karangan Abu
Sa'd Abd al-Kareem al-
Sama'ni, yang meninggal pada
tahun 1166 (562 dari kalender Islam). Di bawah untuk
masuk dalam pemikiran al-
Salafi ujarnya, "Ini merupakan
pemikiran ke salaf, atau
pendahulu, dan mereka
mengadopsi pengajaran pemikiran berdasarkan apa
yang saya telah mendengar." Salafy melihat tiga generasi
pertama dari umat Islam,
yaitu Muhammad dan
sahabat-sahabatnya, dan dua
generasi berikut setelah
mereka, Tabi'in dan Taba 'at- Tabi'in, sebagai contoh
bagaimana Islam harus
dilakukan. Prinsip ini berasal
dari aliran Sunni, hadits
(tradisi) diberikan kepada
Nabi Muhammad: " Orang-orang
dari generasi
yang terbaik,
maka orang-
orang yang
mengikuti mereka,
kemudian
mereka yang
mengikuti
kedua (yakni
tiga generasi pertama dari
umat Islam).
Salafy
umumnya
menisbatkan
kepada Mahdzab
Imam Ahmad
Bin Hambali
dan kemudian
rujukan
pemikiran Ibnu
Taimiyah.
maka Salafy
masih
dikategorikan
Ahlusunnah Wal Jama'ah . [3] " Pokok ajaran dari ideologi
dasar Salafi adalah bahwa
Islam telah sempurna dan
selesai pada waktu masa
Muhammad dan sahabat-
sahabatnya, oleh karena itu tidak dikehendaki inovasi
yang telah ditambahkan pada
abad nanti karena material
dan pengaruh budaya. Paham
ideologi Salafi berusaha untuk
menghidupkan kembali praktik Islam yang lebih mirip
agama Muhammad selama ini [4] Salafisme juga telah
digambarkan sebagai sebuah
versi sederhana dan
penetahuan Islam, di mana
penganutnya mengikuti
beberapa perintah dan praktik. [5] Salafy sangat berhati-hati
dalam agama, apalagi urusan
Aqidah dan Fiqh. Salafy
sangat berpatokan kepada
Salafussholeh. Bukan hanya
masalah agama saja mereka perhatikan, tetapi masalah
berpakaian, salafy sangat
suka mengikuti gaya
berpakaian seperti zaman
salafussholeh seperti memakai
Sorban atau gamis bagi laki- laki atau memaki celana
mengantung, dan juga
memakai cadar bagi
kebanyakan wanita salafy. Salafy juga terkadang
digunakan untuk merujuk
dengan paham Wahabi
meskipun yang kedua lebih
dapat dijelaskan sebagai sub-
sekte, Penganut Salafi biasanya menolak istilah ini
karena dianggap bersifat
merugikan karena mereka
percaya bahwa Muhammad
ibn Abd al-Wahhab tidak
mendirikan pengajaran agama baru dalam pemikiran atau
penggambaran diri. Namun, pada saat sekarang
para pengikut Salafi
memperlakukan Muhammad
ibn Abd-al-Wahhab hanya
sebagai seorang pemikir besar
dalam agama Islam, sebuah fakta yang dikonfirmasikan
oleh mereka menutup
ketaatan kepada ajaran
doktrinal. Biasanya,
penganutnya dari gerakan
Salafi menjelaskan dirinya sebagai "Muwahidin," "Al Hadis," [6] atau
"Ahl at- Tauhid." [7] Penggunaan istilah pada
masa kini Pada zaman modern, kata
Salaf memiliki dua definisi
yang kadang-kadang berbeda.
Yang pertama, digunakan oleh
akademisi dan sejarahwan,
merujuk pada "aliran pemikiran yang muncul pada
paruh kedua abad sembilan
belas sebagai reaksi atas
penyebaran ide-ide dari
Eropa," dan "orang-orang
yang mencoba memurnikan kembali ajaran yang telah di
bawa Rasulullah serta
menjauhi berbagai ke bid'ah
an, khurafat, syirik dalam agama Islam"[8] Penggunaan "yang cukup
berbeda" kedua yang lebih
disenangi oleh para Salafi
kontemporer secara sepihak,
mendefinisikan seorang Salafi
sebagai Muslim yang mengikuti "perintah kitab
suci ... secara literal,
tradisional" dan bukannya
"penafsiran yang nampak tak
berbatas" dari "salafi" awal.
Para Salafi ini melihat ke Ibnu Taimiyah , bukan ke figur abad ke 19
Muhammad Abduh , Jamal al-Din, Rashid Rida.[8] Para Ulama yang
Tergolong Salaf Al Bukhary Muslim, Abu Daud, Abu Hatim, Abu Zur'ah,
At-Tirmidizy, An-Nasa'i.
--
http://www.fastmail.fm - Accessible with your email software
or over the web