GOES CIREMAI 2016

GOES CIREMAI 2016

Rabu, 01 Februari 2012

LABA-LABA PENYAMAR ULUNG

Bertentangan dengan kepercayaan umum, banyak jenis laba-laba berburu tanpa membangun jaring. Salah satunya adalah Laba-laba kepiting. Ia menyamarkan dirinya pada bunga-bungaan dan menyantap lebah-lebah yang hinggap padanya.6

Dengan menggunakan kemampuannya, laba-laba kepiting merubah warna tubuhnya menjadi kuning atau putih sesuai warna bunga. Kakinya disembunyikan dengan sempurna ditengah-tengah bunga dan bersiap diri menunggu mangsa. Warna tubuhnya menyamai warna bunga tempat ia bersembunyi dengan sempurna. Hanya dengan perhatian yang saksama saja laba-laba ini dapat dibedakan dari bunga tempat persembunyiannya.

Laba-laba ini beraksi ketika seekor lebah hinggap untuk menghisap madu dari bunga dimana ia siap menyergap. Pada ketika itu, laba-laba secara perlahan-lahan merangkulkan kaki-kakinya ke tubuh lebah, kemudian dengan gerakan cepat menggigit kepala lebah dan menyuntikan bisa langsung ke otak mangsanya. Setelah itu, ia memakan korbannya. Laba-laba dapat menyamarkan dirinya pada bunga dengan begitu cerdik sehingga kupu-kupu atau lebah kadang hinggap tepat di atasnya tanpa menyadarinya.

Apakah laba-laba bisa berubah warna karena kejadian yang kebetulan? Apakah ia mempelajari bunga-bunga kemudian menyalin warnanya dan kemudian merubah warna tubuhnya? Jelas bahwa laba-laba tidak memiliki kemampuan seperti itu. Selain beberapa pusat syaraf, ia bahkan tidak memiliki otak untuk berpikir. Lebih dari itu, laba-laba adalah mahluk yang buta warna. Ia tidak mengetahui warna putih atau pun merah muda. Bahkan jika kita beranggapan bahwa ia mampu menyesuaikan warna tubuhnya, mustahil baginya membuat warna tersebut di dalam tubuhnya sendiri. Tuhan Yang Maha Perkasa lah yang membuat laba-laba mampu membedakan dan menghasilkan warna-warna.


Di samping memiliki bayangan warna yang sama dengan bunga yang mereka diami, beberapa laba-laba bahkan mempunyai pola yang sama.

Laba-laba Caerostis berburu di malam hari. Pada saat fajar ia membongkar jaringnya dan menunggu malam datang lagi. Ranting yang diserupainya, di mana ia berada sepanjang hari, menyamarkannya.

Laba-laba (atas) tetap menyerupai pasir yang ia lewati. Orang harus melihat dengan sangat saksama untuk membedakan laba-laba itu dari latar belakangnya.

Jelas bahwa Tuhan telah menciptakan laba-laba dengan kemampuan untuk menyesuaikan warna tubuhnya dengan warna bunga. Keadaannya bagaikan dua gambar yang dibuat dalam kanvas yang sama, dengan cat-cat yang sama dan disapu dengan warna dan nuansa yang sama, dan sangat bersesuaian sehingga tidak dapat dijelaskan oleh dongeng tentang 'kejadian yang kebetulan'.


--
http://www.fastmail.fm - Email service worth paying for. Try it for free

Tidak ada komentar: